Terlena
Aku benci saat-saat dimana seseorang yang awalnya tidak pernah berarti apa-apa, namun kemudian perlahan melahirkan rasa nyaman dan harapan. Menumbuhkan mimpi, angan-angan dan cita-cita. Yang aku sendiri tak memiliki keberanian melangkah mendekapnya, dan membiarkan padam begitu saja. Dan setelah keberdiaman ku seolah-olah aku merasa kehilangan segala-galanya. Tenggelam dalam sendu dan hancur sehancur-hancurnya. Entah bagaimana denganmu. Kenyataannya aku hanya membenci diriku sendiri.!
0 Response to "Terlena"
Posting Komentar