Pernah dulu kubuat sebuah tujuan yang besar, selembar langit betebar bintang berhias purnama di sela-sela awan yang tergantung dengan seutas mimpi indah untuk menjadi akhir yang bahagia. Namun helai demi helai awan-awan itu runtuh, butir demi butir bintang itu jatuh, purnama tak lagi merekah. Mimpi itu menunjukkan akhir yang tragis. Dan aku tak cukup tangguh menanggungnya, terseok sekarat remuk dan terkapar hancur sehancur-hancurnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Sebatas hanya"
Posting Komentar